Harga Tiket Masuk Terbaru Kampung Naga Tasikmalaya Beserta Rutenya
Apakah anda sedang mencari tempat wisata untuk berlibur? Bosan menjalani kehidupan serba cepat dan praktis di perkotaan tentu membuat pikiran menjadi stress dan lelah. Tak ada salahnya untuk pergi berlibur apalagi ke tempat yang masih asri dan tradisional ini. Kampung Naga Tasikmalaya adalah tempat wisata berupa kampung adat Tasikmalaya. Dihuni oleh sekitar 300 orang penduduk, suasana disini masih sangat tradisional dan alami.
Harga Tiket Masuk Terbaru Kampung Naga Tasikmalaya Beserta Rutenya
Kesederhaannya tergambar jelas dari keseharian warga dan tempat tinggal yang mereka miliki. Bangunan rumah yang mayoritas berbahan dasar dari bambu dan kayu, masih mereka pertahankan. Selain itu, kehidupan di tempat ini juga tidak terpengaruhi oleh modernisasi. Sebagai contoh, masyarakat masih mempertahankan gaya hidup tradisional dengan memasak menggunakan tungku. Mereka tidak tertarik untuk menerima program pemerintah berupa gas LPG. Bahkan, aliran listrik tidak dapat anda temukan disini karena mereka masih menggunakan lampu dari bahan bakar minyak tanah.
Jika anda ingin merasakan sensasi menginap di Kampung Naga Tasikmalaya, anda harus meminta izin terlebih dahulu dan mematuhi peraturan yang ada di tempat ini. Karena mereka masih mempertahankan tradisi leluhur. Bahkan, terdapat tempat – tempat keramat yang tidak boleh dimasuki dan difoto. Dengan hidup tanpa listrik, anda akan merasakan suasana alam seperti kicauan burung, hembusan angin, suara air mengalir, dan pergerakan pohon, semuanya masih alami dan sangat menyatu dengan alam.
Karena begitu eratnya tradisi leluhur yang mereka pegang, rumah adat di tempat wisata ini tidak boleh berkurang dan bertambah. Rumah adatnya berjumlah 111 buah dimana rumah tersebut harus menghadap ke arah utara atau ke selatan. Sementara untuk masjid dan balai desa yang ada di Kampung Naga Tasikmalaya harus menghadap ke arah barat atau timur. Upacara adat yang masih rutin dilakukan adalah Upacara Hajat Sasih. Upacara tersebut berupa ziarah dan pembersihan ke pemakaman para leluhur pada waktu tertentu menurut kalender Islam. Para peserta yang mengikuti upacara ini harus mandi dan membersihkan diri di Sungai Ciwulan.
Tempat wisata ini berada di area seluas 1,5 hektar. Letaknya di lembah dengan pemandangan areal persawahan, sungai dan rumah adat yang masih asli dan sangat menawan. Hal ini dikarenakan masyarakat yang tinggal di tempat ini sangat menjaga kearifan lokal yang mereka miliki. Mengeskplorasi budaya dan wisata yang ada di tempat ini tentu menjadi hal menarik yang bisa anda lakukan. Selain itu, anda juga bisa langsung bercengkaram dengan warga setempat untuk mengetahui sejarah dan seluk beluk tempat wisata ini.
Tak hanya wisatawan lokal yang datang ke Kampung Naga Tasikmalaya. Wisatawan asing pun sering datang ke tempat ini untuk melakukan penelitian. Sebagian besar dari mereka adalah peneliti dan arsitek yang ingin meneliti bangunan tradisional di tempat ini. Wisatawan asing tersebut banyak berasal dari benua Eropa dan Asia, seperti Taiwan, Thailand, Singapura, Malaysia, Belgia, Jerman, Inggris, dan Belanda. Tak kurang dari 300 orang wisatawan asing yang datang dari berbagai negara setiap bulan. Sedangkan wisatawan lokal yang datang ke tempat ini jumlahnya ribuan setiap bulan. Mayoritas adalah pelajar yang ingin belajar mengenai tradisi masyarakat dan kondisi lingkungan adat setempat.
Obyek wisata Kampung Naga Tasikmalaya memiliki alamat di Desa Neglasari, Kecamatan Slawu, Tasikmalaya, Jawa Barat. Jika anda berangkat dari Jakarta, anda bisa naik bus jurusan Tasikmalaya dari Terminal Kampung Rambutan dan turun di pintu masuk Kampung Naga. Pintu masuknya berada di Jalan Raya perbatasan antara Garut dan Tasikmalaya. Untuk sampai di obyek wisata ini, anda harus menuruni anak tangga sebanyak 444 anak tangga dan menyusuri jalan bebatuan. Untuk harga tiket masuk ke tempat wisata ini anda tidak perlu mengeluarkan dana seperpun alias gratis.
Harga Tiket Masuk Terbaru Kampung Naga Tasikmalaya Beserta Rutenya
Kesederhaannya tergambar jelas dari keseharian warga dan tempat tinggal yang mereka miliki. Bangunan rumah yang mayoritas berbahan dasar dari bambu dan kayu, masih mereka pertahankan. Selain itu, kehidupan di tempat ini juga tidak terpengaruhi oleh modernisasi. Sebagai contoh, masyarakat masih mempertahankan gaya hidup tradisional dengan memasak menggunakan tungku. Mereka tidak tertarik untuk menerima program pemerintah berupa gas LPG. Bahkan, aliran listrik tidak dapat anda temukan disini karena mereka masih menggunakan lampu dari bahan bakar minyak tanah.
Jika anda ingin merasakan sensasi menginap di Kampung Naga Tasikmalaya, anda harus meminta izin terlebih dahulu dan mematuhi peraturan yang ada di tempat ini. Karena mereka masih mempertahankan tradisi leluhur. Bahkan, terdapat tempat – tempat keramat yang tidak boleh dimasuki dan difoto. Dengan hidup tanpa listrik, anda akan merasakan suasana alam seperti kicauan burung, hembusan angin, suara air mengalir, dan pergerakan pohon, semuanya masih alami dan sangat menyatu dengan alam.
Karena begitu eratnya tradisi leluhur yang mereka pegang, rumah adat di tempat wisata ini tidak boleh berkurang dan bertambah. Rumah adatnya berjumlah 111 buah dimana rumah tersebut harus menghadap ke arah utara atau ke selatan. Sementara untuk masjid dan balai desa yang ada di Kampung Naga Tasikmalaya harus menghadap ke arah barat atau timur. Upacara adat yang masih rutin dilakukan adalah Upacara Hajat Sasih. Upacara tersebut berupa ziarah dan pembersihan ke pemakaman para leluhur pada waktu tertentu menurut kalender Islam. Para peserta yang mengikuti upacara ini harus mandi dan membersihkan diri di Sungai Ciwulan.
Tempat wisata ini berada di area seluas 1,5 hektar. Letaknya di lembah dengan pemandangan areal persawahan, sungai dan rumah adat yang masih asli dan sangat menawan. Hal ini dikarenakan masyarakat yang tinggal di tempat ini sangat menjaga kearifan lokal yang mereka miliki. Mengeskplorasi budaya dan wisata yang ada di tempat ini tentu menjadi hal menarik yang bisa anda lakukan. Selain itu, anda juga bisa langsung bercengkaram dengan warga setempat untuk mengetahui sejarah dan seluk beluk tempat wisata ini.
Tak hanya wisatawan lokal yang datang ke Kampung Naga Tasikmalaya. Wisatawan asing pun sering datang ke tempat ini untuk melakukan penelitian. Sebagian besar dari mereka adalah peneliti dan arsitek yang ingin meneliti bangunan tradisional di tempat ini. Wisatawan asing tersebut banyak berasal dari benua Eropa dan Asia, seperti Taiwan, Thailand, Singapura, Malaysia, Belgia, Jerman, Inggris, dan Belanda. Tak kurang dari 300 orang wisatawan asing yang datang dari berbagai negara setiap bulan. Sedangkan wisatawan lokal yang datang ke tempat ini jumlahnya ribuan setiap bulan. Mayoritas adalah pelajar yang ingin belajar mengenai tradisi masyarakat dan kondisi lingkungan adat setempat.
Obyek wisata Kampung Naga Tasikmalaya memiliki alamat di Desa Neglasari, Kecamatan Slawu, Tasikmalaya, Jawa Barat. Jika anda berangkat dari Jakarta, anda bisa naik bus jurusan Tasikmalaya dari Terminal Kampung Rambutan dan turun di pintu masuk Kampung Naga. Pintu masuknya berada di Jalan Raya perbatasan antara Garut dan Tasikmalaya. Untuk sampai di obyek wisata ini, anda harus menuruni anak tangga sebanyak 444 anak tangga dan menyusuri jalan bebatuan. Untuk harga tiket masuk ke tempat wisata ini anda tidak perlu mengeluarkan dana seperpun alias gratis.
Komentar
Posting Komentar